Kesenian Jaranan di Kabupaten Blitar Berusaha Eksis di Tengah Modernisasi

 

Kesenian di Jawa Timur memang tidak diragukan lagi, ada berbagai macam kesenian yang hadir dalam masyarakat salah satunya adalah jaranan. Seiring berjalannya waktu, kesenian itu mulai pudar digerus modernisasi. Kini para penggiat seni sedang berupaya agar kesenian tetap hadir pada saat ini.

Jaranan Berusaha Tetap Eksis Meskipun Hampir Terkikis

Jaranan merupakan kesenian khas Jawa Timur yang dulu sering sekali ditemui. Namun dewasa ini pengrajin Jaranan mulai terkikis bahkan bisa dihitung dengan jari. Meskipun begitu, persaingan dalam penjualan karya seni ini cukup ketat di berbagai daerah Jawa Timur.

Kanigoro yang menjadi ibukota Kabupaten Blitar ini, sudah tidak asing lagi dengan kesenian jaranannya. Bagi masyarakat Blitar, Kediri, Tulungagung dan sekitarnya bukan merupakan sesuatu yang aneh bahwa seringkali diadakan pertunjukan jaranan di sekitar daerahnya.

Fungsi Lain Dari Hadirnya Jaranan di Masyarakat

Fungsi dari Jaranan ini selain sebagai kesenian tradisional juga berfungsi sebagai tarian pertunjukan. Bahkan media spiritual guna memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terkabul segala hajat daerah tersebut seperti halnya menolak marabahaya, seperti letusan Gunung Kelud.

Adanya kesenian seperti ini juga membawa identitas Indonesia pada dunia Internasional karena budayanya yang unik dan mudah dibedakan dengan budaya lainnya. Sebagai generasi penerus ada baiknya jika kita ikut melestarikan budaya Jaranan ini meskipun dunia semakin modern.

Tentunya masyarakat tidak ingin jika budaya milik Indonesia justru diakui budaya asli negara lain. Jangan hanya mengikuti era modernisasi dan meninggalkan warisan yang telah ada, bagusnya jika warisan yang telah ada bisa disandingkan dengan modernisasi saat ini yang semakin berkembang.