Kupas Tuntas Pengertian, Ciri Ciri, dan Jenis Cerita Rakyat

 

Luasnya wilayah indonesia membuat banyak kisah berkembang ditengah masyarakat. Cerita ini menjadi salah satu bukti bahwa Indonesia memiliki beragam kebudayaan dan sejarah. Cerita rakyat atau folklore biasanya berisi kisah menarik suatu tempat atau tokoh tertentu. Tidak heran apabila penjelasan seputar folklore sangat menarik untuk dibahas.

Pengertian Folklore

Folklore diambil dari kata folk dan lore. Folk memiliki arti sebagai sebuah kelompok orang yang tinggal bersama dan memiliki  kesamaan ciri fisik, sosial, dan budaya. Sedangkan apa yang dimaksud dengan “lore”? Lore artinya adalah tradisi. Ketika digabungkan arti kata tersebut kurang lebih adalah sebuah kisah turun temurun yang berkembang di tengah masyarakat.

Terdapat berbagai pendapat terkait dengan pengertian folklore. Akan tetapi seperti yang anda tahu bahwa folklore sangat lekat dengan unsur budaya. Oleh karena itu secara garis besar pengertian folklore adalah kisah yang menjadi bagian dari kebudayaan dan telah diturunkan secara turun temurun. Penyebarannya juga cukup cepat dan banyak dimulai secara lisan.

Folklore bisa menjadi bagian dari identitas sebuah kelompok. Cerita dari jawa barat tentu berbeda dengan cerita dari jawa timur. Keunikan inilah yang membuat setiap daerah memiliki kisahnya masing masing. Cerita itu dibangun sesuai dengan tradisi yang berkembang di daerah tersebut, entah benar atau tidak yang jelas kisah itu sangat melekat.

Tidak jarang folklore yang berkembang di tengah masyarakat tidak memiliki dasar yang jelas. Biasanya hal hal seperti itu masih berbau mistis. Meskipun saat ini perkembangan ilmu pengetahuan telah berkemabng pesat, tampaknya masih banyak orang yang percaya dengan cerita semacam itu. Meskipun terkadang kurang logis, namun cerita itu tetaplah bagian dari budaya.

Ciri Ciri Folklore

  1. Disampaikan Secara Lisan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hampir semua folklore tidak memiliki dokumen yang jelas. Semuanya hanya diceritakan secara lisan. Entah bagaimana awal mula munculnya cerita tersebut. penyebaran secara lisan memang menjadi cara yang sangat efektif. Cerita dari mulut ke mulut mudah menyebar menjangkau semua masyarakat di kala itu.

Hingga saat ini kisah folklore juga masih diteruskan secara turun temurun. Meskipun sudah banyak buku anak yang memproduksi cerita folklore namun tampaknya cerita lama masih lebih dikenal. Akibat disampaikan secara lisan, folklore memiliki berbagai versi. Ceritanya bisa berkemabng sesuai dengan imajinasi penceritanya.

  1. Turun Temurun

Melekatnya folklore sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia tampaknya tidak bisa disalahkan. Mulai dari nenek moyang terus menceritakan kisah tersebut kepada garis keturunannya. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk hiburan kala itu. Cerita ini juga biasanya mengandung banyak petuah sehingga menjadi salah satu metode mendidik yang baik.

Apabila anda amati, folklore selalu diceritakan dari orang tua ke anaknya. Setelah itu kisah ini akan berlanjut ke cucu mereka. Cerita ini dipilih sebagai salah satu cerita pengantar tidur. Orang tua akan menceritakan kisah kemudian anaknya akan tertidur setelah cerita itu selesai. Sayangnya saat ini cara ini mulai dilupakan dan tidak dilakukan oleh semua orang tua.

Hingga saat ini siapa pencetus cerita tersebut tidaklah diketahui. Anda tidak usah merasa heran ketika mendapatkan judul cerita yang sama namun dengan kisah yang sedikit berbeda. Karena tidak berasal dari satu orang, sepertinya cerita rakyat memang terbentuk oleh sebuah kelompok masyarakat. Tidak heran jika folklore dinobatkan sebagai salah satu warisan budaya.

  1. Penuh Nasehat dan tradisi

Masyarakat Indonesia dulunya dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi nilai sopan santun dan budaya. Bisa jadi salah satunya karena ada folklore yang selalu diceritakan secara turun temurun. Cerita itu memiliki banyak nasehat. Tidak heran apabila banyak diceritakan oleh orang tua kepada anaknya.

Lantas apakah anda harus percaya? Tentu saja tidak. Untuk percaya atau tidaknya itu terserah anda. Lantas apakah cerita itu benar? Pertanyaan ini juga sulit untuk dijawab karena kisahnya berkemabng dari mulut ke muliut dan tidak ada sumber yang jelas. Hingga saat ini setiap kisah yang berkemabng penuh dengan nilai luhur sehingga bisa anda tarik nasehatnya.

Akar ceritanya yang berasal dari nenek moyang membuat cerita ini lekat dengan nuansa tradisional. Beberapa kisah mengangkat kehebatan orang jaman dahulu. Beberapa kisah juga mengangkat tema asal muasal sebuah tradisi dan mengapa tradisi ini terjadi. Alasan inilah yang menyebabkan folklore sangat bersifat tradisional.

  1. Cara Pengungkapannya Klise

Apabila anda lihat setiap folklore memiliki jalan cerita yang bisa ditebak. Kebanyakan kisahnya menjelaskan bahwa kebaikan menang melawan kejahatan. Jalan ceritanya yang mayoritas sama membuat cerita ini cukup klise. Akan tetapi dengan eksederhanaan ceritanya inilah folklore lebih mudah berkemabng di tengah masyarakat.

  1. Memiliki Banyak Variasi

Perkembangan dari mulut ke mulut tanpa adanya sumber informasi yang jelas membuat cerita ini memiliki banyak versi. Tak jarang dalam satu daerah berkembang beberapa cerita sekaligus. Tampaknya hal tersebut terjadi karena setiap alurnya terserah orang yang menceritakannya. Bahkan hingga saat ini folklore masih terus berkemabng dan lebih banyak versi yang hadir.

Saat ini banyak buku yang menyediakan kompilasi folklore. Akan tetapi anda tentu merasa aneh dengan beberapa cerita yang ada di dalamnya. Bisa saja versi yang anda ketahui tidak sesuai dengan yang ada di dalam buku tersebut. fenomena itu tidak perlu anda ambil pusing karena memang folklore memiliki banyak variasi. Inilah yang membuat cerita itu semakin menarik.

Jenis Jenis Folklore

  1. Fable

Apabila anda kulik satu per satu, folklore yang bekremabng di tengah masyarakat memiliki bragam bentuk. Salah satu jenis folklore yang beredar di tengah masyarakat adalah fable. Tahukan anda apa yang dimaksud dengan fable? Fable merupakan folklore yang memuat tokoh dengan karakter binatang. Cerita ini banyak dibacakan untuk anak anak.

Karakternya yang berupa tokoh hewan terbukti dapat menarik minat anak kecil. Mereka akan sangat antusias ketiak mendengarkan cerita tersebut. apabila mereka merasa tertarik, pesan moral yang akan disampaikan akan lebih mudah mereka tangkap. Salah satu kisah fabel yang umum dikenal adalah kisah di kancil dan buaya.

  1. Legenda

Berbeda dengan fabel, legenda merupakan bentuk folklore yang menceritakan kisah terbentuknya sebuah wilayah. Asalan inilah yang membuat legenda bisa menjadi identitas sebuah wilayah. Tidak mungkin judul legenda satu tempat dengan tempat lainnya sama. Akan tetapi memang tidak menutup kemungkinan jika alur dan pesan moralnya sama.

Lantas apa saja contoh dari cerita rakyat tipe legenda? Beberapa contoh tersebut diantaranya adalah cerita Tangkuban perahu, dongeng Banyuwangi, dan dongeng Rawa pening. Seperti yang terlihat semuanya memuat nama spesifik sebuah tempat. Lantas bagaimana dengan malin kundang? Cerita ini termasuk legenda karena menjadi alasan terbentuknya batu malin.

  1. Mite

Pernahkan anda mendengar kisah tentang Nyi Roro Kidul atau Jaka Tarub? Kedua cerita ini termasuk jenis folklore mite. Berbeda dengan lainnya, cerita mite lekat dengan sosok gaib. Mite biasanya mengangkat kisah kepercayaan pada sebuah benda atau sosok tertentu. Lantas apakah kisah Nyi Roro Kidul itu benar? Semuanya tergantung dengan kepercayaan masing masing.

Hingga saat ini cerita Mite lah yang paling melekat di tengah masyarakaat. Salah satu kisah yang sangat membekas adalah kabar bahwa tidak boleh memakai baju hijau apabila berkunjung ke pantai selatan. Anjuran ini menjadi salah satu buntut akan legenda Nyi Roro Kidul. Entah memang warna hijau adalah warna kesukaan Nyi Roro Kidul atau tidak belum ada yang tahu pasti.

  1. Sage

Sage menjadi salah satu bentuk folklore yang banyak berkemabng di tengah masyarakat. Lantas tahukan anda apa yang dimaksud dengan sage? Sage merupakan kisah yang didasarkan oleh peristiwa nyata namun bercampur dengan fantasi masyaratat. Salah satu contoh sage yang terkenal adalah Syariah Melayung dan Hikayah Hang Tuah.

Cerita ini cukup bias, kita tidak bisa mengetahui secara pasti mana bagian yang asli dan mana yang merupakan tambahan unsur fantasi. Cerita ini cukup banyak dikenal karena bagaimanapun juga masih terdapat informasi valid yang bisa diambil. Tampaknya campuran antara fantasi dan kenyataan sedikit sulit untuk dipisahkan.

  1. Pararel

Parallel merupakan folklore yang didalamnya memuat lebih dari satu jenis tokoh yaitu manusia dan hewan. pada intinya cerita ini menggabungkan dua dunia. Beberapa folklore populer yang dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah kisah Ramayana, Hikayat Mahabarata, Anjing Yang Loba, dan masih banyak lagi.

Sama seperti folklore yang lain, jenis parallel juga menyajikan banyak pesan moral. Cerita jenis ini biasanya lebih rumit dibandingkan dengan cerita lain. Meskipun begitu unsur tradisi juga turut melekat sehingga tetap membuatnya menarik untuk diikuti. Kisahnya ini terus berkembang sehingga masih sering terdengar hingga saat ini.

  1. jenaka

Apa yang terlintas di benak anda setelah mendengar kata jenaka? cerita yang satu ini mengangkat kisah yang penuh dengan humor. Tokoh yang ada di dalamnya juga sangat beragam mulai dari sosok cerdas hingga bodoh. Cerita ini sangat menarik untuk diikuti karena mampu membuat pendengarnya tertawa.

Banyak orang yang menyukai jenis cerita ini. Alurnya yang mudah untuk diikuti serta bumbu leluconnya membuat pendengar merasa terhibur. Selain itu tak jarang cerita jenaka diangkat sebagai salah satu cerita andalan yang dimainkan pada pagelaran seni komedi di Indonesia. Untuk masalah kebenaran tokohnya tentu juga tidak bisa diketahui.

  1. Cerita Tebingkai

Cerita folklore tidak terhingga jumlahnya. Sebuah kisah yang didalamnya terdapat kumpulan kisah lain disebut dengan cerita terbingkai. Salah satu contohnya adalah ceriota 1001 malam. Dalam kumpulan cerita tersebut terdapat banyak kisah menarik yang bisa diangkat. Sesuai dengan mananya, cerita ini menjadi bingkai bagi kisah lain.

  1. Parabel

Parabel adalah cerita rakyat yang menceritakan sebuah pesan melalui kisah sebuah benda mati. Barang bisa menjadi media menarik sebagai sumber cerita. Terlepas itu logis atau tidak rasanya tidak perlu anda debat. Hal yang penting setiap cerita memiliki pesan moral yang baik. Salah satu contoh parabel yang terkenal sebagai cerita anak adalah kisah sepasang selop.

Folklore selalu menjadi andalan kisah yang meraik untuk diceritakan. Pesan moral yang ada di dalamnya juga bisa menjadi nasehat penting untuk anak anak. Berbagai pilihan folklore juga sangat banyak sehingga membuatnya semakin menarik untuk dibahas. Sebagai salah satu bentuk budaya sudah sepatutnya cerita ini terus dilestarikan.